Kateter urine adalah sebuah alat medis berbentuk selang kecil, tipis, dan fleksibel. Umumnya terbuat dari karet atau plastik, alat ini digunakan untuk membantu pasien yang kesulitan buang air kecil. Tujuannya adalah mengalirkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Penggunaan kateter urine ini penting untuk mencegah penumpukan urine di kandung kemung yang dapat berisiko merusak ginjal.

Beberapa kondisi medis yang mungkin memerlukan pemasangan kateter urine meliputi:

  • Kesulitan buang air kecil (retensi urine).
  • Inkontinensia urine (sulit mengontrol buang air kecil).
  • Gangguan saraf yang memengaruhi fungsi kandung kemih.
  • Memantau jumlah urine pasien secara akurat, terutama pada kondisi kritis.
  • Setelah prosedur bedah tertentu pada area panggul atau saluran kemih.

Berdasarkan bahan pembuatnya, kateter urine tersedia dalam beberapa jenis, seperti:

  • Kateter Plastik: Cocok untuk penggunaan jangka pendek karena kurang fleksibel dan tidak seawet bahan lain.
  • Kateter Logam: Biasanya digunakan hanya untuk periode yang sangat singkat, misalnya setelah melahirkan.
  • Kateter Lateks: Dapat digunakan hingga kurang dari 3 minggu.
  • Kateter Silikon Murni: Lebih lentur dan umumnya bisa digunakan dalam jangka waktu lebih lama, sekitar 2–3 bulan.

Selain itu, kateter juga dibedakan berdasarkan kebutuhan dan durasi pemakaiannya:

  • Intermittent Catheter: Digunakan hanya sesekali atau sementara waktu. Kateter ini dilepas setelah kandung kemih kosong. Sering dipakai pasien pascaoperasi atau yang menjalani kemoterapi.
  • Indwelling Catheter / Kateter Foley: Dirancang untuk penggunaan jangka panjang. Kateter ini dilengkapi balon di ujungnya yang dikembangkan setelah masuk kandung kemih agar tidak mudah lepas. Pemasangannya bisa lewat saluran kemih (uretra) atau dibuat lubang kecil di perut melalui operasi (kateter suprapubik).
  • Condom Catheter: Khusus untuk pasien pria yang mengalami inkontinensia. Bentuknya seperti kondom yang dipasang di luar penis dan disambungkan ke kantung penampung urine.

Prosedur pemasangan kateter urine (kateterisasi) umumnya dilakukan oleh tenaga medis profesional seperti perawat atau dokter. Langkah-langkah dasarnya meliputi pembersihan area genital dan alat kateter, pemberian gel pelumas khusus pada kateter, lalu kateter dimasukkan perlahan melalui uretra hingga mencapai kandung kemih.

Meskipun kateterisasi umumnya aman, penting untuk menjaga kebersihan dan mengganti kateter secara teratur guna mencegah infeksi saluran kemih. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan kateter antara lain:

  • Spasme atau kejang kandung kemih.
  • Kateter bocor atau tersumbat.
  • Cedera atau penyempitan pada saluran kemih (uretra).
  • Pembentukan batu kandung kemih.

Penggunaan kateter urine harus berdasarkan diagnosis dan rekomendasi dokter. Jika Anda atau ada anggota keluarga yang membutuhkan kateter urine, selalu konsultasikan dengan profesional medis.

Untuk Kebutuhan Kateter Urine Berkualitas, Percayakan pada MEDTOOLS.ID

Jika Anda mencari kateter urine yang aman dan berkualitas untuk kebutuhan medis di rumah atau fasilitas kesehatan, MEDTOOLS.ID menyediakan berbagai jenis kateter urine yang sesuai standar medis.

Kesimpulan:

Memahami fungsi, jenis, dan penggunaan kateter urine sangat penting, terutama jika Anda atau orang terdekat memerlukannya. Selalu gunakan kateter urine atas anjuran profesional medis dan pastikan Anda mendapatkan produk berkualitas dari sumber terpercaya.

Dapatkan Kateter Urine yang Anda Butuhkan Sekarang!

Temukan berbagai pilihan kateter urine berkualitas dan alat kesehatan lainnya di MEDTOOLS.ID. Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan:

📞 WhatsApp: +62 851-7107-1573 (Andika-Medtools)