AMSA-Universitas Trisakti mengadakan acara “Asian Medical Students’ Exchange Program (AMSEP) University of Hong Kong and Chinese University of Hong Kong yang dilaksanakan secara offline pada Kamis, 4 Januari – Selasa, 9 Januari 2024.
Salah satu program kerja AMSA pada lingkup internasional adalah Asian Medical Students’ Exchange Program atau biasa disebut AMSEP yang merupakan program pertukaran pelajar antar chapter atau negara yang tergabung dalam AMSA International. Program pertukaran pelajar ini dapat diikuti oleh seluruh anggota AMSA-Indonesia dan twinning chapter terkait. Banyaknya delegasi yang dapat mengikuti program AMSEP adalah berkisar 6 sampai 12 delegasi dan akan menjalani program selama 6 sampai 8 hari. Pada kesempatan ini AMSA-Usakti berkesempatan menjadi Host Asian Medical Students’ Exchange Program University of Hong Kong and Chinese University of Hong Kong.
AMSEP Indonesia for Hong Kong membawakan topik Herpes Zoster sebagai pembahasan utamanya, oleh karena itu pada acara ini memiliki judul: STRELITZIA (Striving Medical Excellence with Universitas Trisakti). Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang seriusnya Herpes Zoster, dan bagaimana mencegah serta mengobati penyakit tersebut. Kami juga ingin menyoroti pentingnya kebersihan fisik dalam mencegah penyakit kulit.
Adapun kegiatan yang akan diadakan pada saat hosting AMSEP ini adalah kegiatan Academic berupa simulasi sistem pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, kegiatan Social berupa penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, kegiatan Culture berupa pengenalan ragam budaya dan kebhinekaan di Indonesia, serta kegiatan City Tour untuk mempromosikan keindahan Indonesia kepada delegasi dari Hong Kong. Tentunya pada setiap rangkaian kegiatan baik Academic, Action, dan Socio Cultural memiliki tujuan serta esensi yang besar untuk setiap Delegates. Pada setiap kegiatan inipun dihadiri oleh para Dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti yang dimana sebagai pembicara dan pembimbing pada Acara ini.
Beberapa kegiatan yang menjadi Highlight pada AMSEP Indonesia for Hong Kong antara lain:
Herpes Zoster: What it is & How to prevent it?
Salah satu rancangan kegiatan yang telah direncanakan adalah Academic Session yang diisi dengan Sesi Lecture terlebih dahulu yang diberikan materi oleh dr. Hans Utama Susanto, Sp.KK, sesi tutorial, dan pleno mengenai Herpes Zoster.
Dimana dalam kegiatan ini terdapat lecture session terlebih dahulu oleh dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti di Departemen Kulit & Kelamin, kemudian diikuti dengan Post Test, berikutnya proses diskusi dalam bentuk tutorial untuk menyelesaikan suatu kasus terkait Herpes Zoster, dan dilanjutkan dengan pleno menggunakan flip chart yang telah digunakan saat tutorial dan menjelaskan apa saja yang telah dibahas oleh para delegates saat diskusi tutorial yang dilanjutkan dengan sesi pemberian umpan balik dari dr. Hans Utama Susanto, Sp.KK.
Dalam materi ini dr. Hans Utama Susanto, Sp.KK menyampaikan berbagai dasar materi terkait Herpes Zoster yang terdiri dari:
- Pengertian Herpes Zoster
- Etiologi Herpes Zoster
- Epidemiologi Herpes Zoster di Indonesia dan dunia
- Gejala Herpes Zoster
- Kriteria diagnosis Herpes Zoster
- Tatalaksana Herpes Zoster
- Pencegahan Herpes Zoster
Herpes Zoster adalah topik yang sangat penting untuk diamati dan dibahas oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran karena merupakan penyakit yang dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan dan kualitas hidup individu. Penyakit ini tidak hanya menyebabkan gejala fisik yang mengganggu, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti neuralgia post herpetika, infeksi bakteri sekunder, serta gangguan neurologis lainnya. Oleh karena itu, meningkatkan pemahaman tentang Herpes Zoster sangat
penting untuk mencegah timbulnya penyakit, mengurangi dampaknya, dan meningkatkan kualitas hidup pasien yang terkena.
Di Indonesia, insiden kejadian Herpes Zoster juga perlu menjadi perhatian serius. Meskipun data yang tepat mungkin sulit untuk diperoleh karena kurangnya pelaporan dan kesadaran akan penyakit ini, namun peningkatan kejadian Herpes Zoster di Indonesia telah menjadi perhatian utama. Dengan populasi yang besar dan terus berkembang, serta adanya faktor-faktor seperti sistem imun yang melemah pada orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, risiko Herpes Zoster di Indonesia dapat dianggap cukup signifikan. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran, pencegahan, dan pengobatan Herpes Zoster di Indonesia sangatlah relevan dan mendesak.
Clinical Skill Session: Suturing & Circumcision
Pada Clinical Skill Session ini rangkaian kegiatan berisi pemberian materi dari dr. Nadifa Agil, Sp.BA mengenai sirkumsisi dan suturing, kemudian dilanjutkan dengan diklat sirkumsisi dan suturing. Pengerjaan diklat bekerja sama dengan TBMT (Tim Bantuan Medis Trisakti) sehingga dalam praktiknya dibimbing secara langsung oleh pihak TBMT sebanyak 3 orang. Saat diklat 10 orang delegasi akan dibagi dalam 2 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 5 delegasi sehingga setiap delegasi dapat mempraktikkan secara langsung baik sirkumsisi maupun suturing pada manekin yang telah disediakan.
Dalam materi sirkumsisi dan suturing dr. Nadifa Agil, Sp.BA menyampaikan dasar materi dan cara mempraktikkan dengan benar kemudian diikuti dengan sesi tanya jawab oleh delegasi sebelum mereka mempraktikkan secara langsung.
Pengenalan terhadap sirkumsisi dan teknik sutur kepada mahasiswa kedokteran, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan klinis mereka dalam praktek medis. Sirkumsisi adalah prosedur bedah yang umum dilakukan, terutama dalam konteks kesehatan reproduksi, sedangkan teknik sutur diperlukan
dalam menutup luka operasi atau cedera. Dengan mempelajari kedua keterampilan ini, mahasiswa dapat lebih siap dalam menjalani praktek klinis di masa depan. Selain itu, pengenalan terhadap sirkumsisi dan sutur juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh mahasiswa kedokteran kepada pasien. Mereka dapat melakukan sirkumsisi dengan aman dan efektif, serta mengelola luka dengan menggunakan teknik sutur yang tepat, sehingga mengurangi risiko komplikasi dan memastikan pemulihan yang optimal bagi pasien.
Pendidikan tentang sirkumsisi juga memiliki tujuan pencegahan, karena tindakan ini sering direkomendasikan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi saluran kemih dan penularan penyakit menular seksual. Dengan pemahaman yang baik tentang manfaat sirkumsisi dan teknik sutur, mahasiswa kedokteran dapat memberikan edukasi yang efektif kepada masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan yang tepat.
Lab Skill Session: KOH Test, Gram Stain Test, and Wood’s Lamp Examination
Lab Skill Session yaitu pemberian Keterampilan klinis mengenai mengenai pemeriksaan kalium hidroksida (KOH), pewarnaan gram, dan inspeksi kulit dengan sinar UVA (Wood’s Lamp Examination), Lab skill session ini akan dihadiri oleh 10 orang delegasi. Pada sesi ini akan diberikan materi oleh Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dari Departemen Mikrobiologi Klinik yaitu dr. Jihan Samira, MPd.Ked, Sp.MK dan dr. Isabella, Sp.MK terkait semua hal dasar mengenai pemeriksaan kalium hidroksida (KOH), pewarnaan gram, dan inspeksi kulit dengan sinar UVA (Wood’s Lamp Examination) yang perlu diketahui oleh seorang mahasiswa kedokteran. Lab Skill Session ini bertujuan untuk menambah ilmu terkait pemeriksaan untuk penyakit kulit para delegasi serta mengajarkan dan mempraktikkan prosedur dengan baik dan benar.
Pengenalan terhadap KOH Test, Gram Stain Test, dan Wood’s Lamp Examination kepada mahasiswa kedokteran merupakan langkah penting dalam pembentukan keterampilan laboratorium yang diperlukan dalam praktek medis. Keterampilan ini esensial dalam penanganan dan diagnosis penyakit terkait kulit
yang sering ditemui dalam praktik klinis. KOH Test digunakan untuk mendeteksi infeksi jamur, Gram Stain Test membantu mengidentifikasi bakteri, sementara Wood’s Lamp Examination berguna dalam mendeteksi infeksi jamur kulit.
Dengan demikian, pengenalan terhadap KOH Test, Gram Stain Test, dan Wood’s Lamp Examination tidak hanya membantu dalam pembentukan keterampilan laboratorium yang penting, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa kedokteran untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada pasien dengan penyakit kulit.
Practical Skill Session: Triage & Evacuation
Practical Skill Session ini merupakan rangkaian kegiatan dari Academic Session yang turut melakukan kolaborasi antara AMSA-Universitas Trisakti dengan Tim Bantuan Medis Trisakti (TBMT). Kegiatan diawali dengan pemaparan materi dari Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dari Departemen Anestesiologi yaitu dr. Lira Panduwaty, Sp. An yang membawakan materi Triase dan dr. Karlina Mahardieni, Sp. An yang membawakan materi evakuasi. Kemudian dilanjutkan dengan praktik menggunakan manekin serta peralatan yang difasilitasi oleh Tim Bantuan Medis Trisakti (TBMT). Pengerjaan praktik dibantu oleh anggota TBMT sebanyak 3 orang dengan membimbing delegasi untuk mempraktikkan secara langsung.
Materi yang diberikan dalam Practical Skill Session ini mencakup:
- Deskripsi triase dan evakuasi
- Pembagian triase
- Sistem tagging
- Langkah-langkah dalam men-triase korban
- Aturan umum dalam evakuasi
- Cara melakukan evakuasi tanpa alat
- Cara melakukan evakuasi dengan bantuan alat
Pemahaman tentang triase dan evakuasi menjadi sangat penting bagi mahasiswa kedokteran karena merupakan dasar dalam penanganan korban dalam situasi darurat atau bencana. Triase adalah proses penilaian dan prioritas pelayanan terhadap korban berdasarkan tingkat keparahan cedera atau penyakit mereka. Tahapan triase antara lain:
- Penilaian Cepat: Tim medis menilai korban untuk mengidentifikasi tingkat keparahan cedera atau penyakit mereka secara cepat dan efisien.
- Kategorisasi: Korban dikategorikan berdasarkan tingkat keparahan, seperti “urgent” (darurat), “delayed” (tertunda), “minor” (ringan), dan “expectant” (harapan minimal untuk bertahan hidup).
- Penanganan: Korban diberikan perawatan sesuai dengan prioritas dan tingkat keparahan kondisi
- Reevaluasi: Proses dinamis di mana korban dievaluasi secara berkala untuk memastikan mereka menerima perawatan yang sesuai dengan perubahan kondisi mereka.
Ini membantu para profesional medis untuk menentukan siapa yang harus mendapat perawatan terlebih dahulu agar bisa menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa. Selain itu, pengetahuan tentang evakuasi menjadi krusial dalam situasi bencana atau keadaan darurat, di mana cepatnya proses evakuasi dapat mempengaruhi tingkat keselamatan dan kesejahteraan korban.
Mahasiswa kedokteran yang memahami triase dan evakuasi akan dapat berperan secara efektif dalam tim medis darurat dan dapat memberikan bantuan yang cepat dan tepat kepada korban, sehingga meminimalkan angka kematian dan dampak negatif lainnya dari suatu bencana atau kejadian darurat. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang triase dan evakuasi adalah salah satu kompetensi kunci yang harus dimiliki oleh calon dokter untuk menjalankan tugas mereka dengan baik dalam situasi-situasi kritis tersebut.
Social Service: NGO Visit “Physical Hygiene”
Pada kegiatan Social Service ini merupakan bagian dari “Action” yang mengadakan Online Campaign berupa Video Edukasi mengenai Herpes Zoster dan Personal Hygiene yang diunggah pada Instagram AMSEP Indonesia for Hong Kong yang dapat dilihat oleh para delegasi agar mereka mengetahui materi tersebut sebelum melakukan Offline Campaign. Selain itu pada Online Campaign juga para delegasi diberikan poster/template Instagram Story untuk diposting di Instagram Story para delegasi dalam Online Campaign agar lebih banyak lagi orang yang melihat dan teredukasi. Kemudian juga terdapat poster edukatif dan games yang akan diposting di Instagram Story para delegasi seperti (mitos atau fakta, teka-teki silang, filter Instagram, bingo, dan fill the blanks).
Dalam rangka Offline Campaign yang dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2024 yang merupakan hari terakhir dari kegiatan AMSEP Indonesia for Hong Kong sebelum kepulangan para delegasi Hong Kong di keesokan harinya terdapat berbagai rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Harapan Indonesia (RHI). “Rumah Harapan Indonesia” adalah sebuah organisasi non-profit yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk membentuk rumah singgah untuk anak-anak berusia 17 tahun yang sedang menjalani pengobatan dengan penyakit berat tidak menular.
Rangkaian kegiatan dalam Offline Campaign dimulai dengan sambutan dari pihak AMSA-Universitas Trisakti dan dr. Hans Utama Susanto, Sp.KK, selaku pembimbing. Kemudian, dilakukan pengisian Pre Test AMSA-Indonesia Blue Print tentang Physical Hygiene oleh para orang tua dari Rumah Harapan Indonesia (RHI). Para delegasi kemudian memperkenalkan diri kepada anak-anak dan orang tua dari RHI. Video Edukasi tentang Physical Hygiene ditayangkan, diikuti dengan demonstrasi “Wash Your Hand” oleh delegasi kepada anak-anak. Setelah itu, para orang tua dari RHI mengisi Post Test AMSA-Indonesia Blue Print untuk mengukur pengetahuan mereka setelah menonton video edukasi. Anak-anak dan para delegasi kemudian melakukan Drawing Session yang memungkinkan terjadinya interaksi meskipun ada
perbedaan bahasa. Rangkaian kegiatan akhir sebagai penutup berupa pemberian souvenir dan plakat sebagai ungkapan terima kasih atas kerjasama dari RHI yang telah menyambut kami dengan baik.
Physical hygiene sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan anak-anak serta orang tua. Ini tidak hanya tentang penampilan fisik yang bersih, tetapi juga melindungi dari penyakit dan infeksi. Anak-anak rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang. Dengan menjaga kebersihan tubuh, risiko penyakit seperti pilek, flu, atau penyakit kulit dapat dikurangi. Selain itu, physical hygiene mengajarkan anak-anak kebiasaan sehat sejak dini, membentuk pola perilaku yang baik di masa depan. Orang tua berperan sebagai contoh dan mentor dalam hal ini. Dengan menunjukkan praktik physical hygiene yang baik, mereka menginspirasi dan membimbing anak-anak mereka. Hal ini juga membantu mencegah penularan penyakit di lingkungan keluarga. Oleh karena itu, perhatian yang cukup terhadap physical hygiene pada anak-anak dan orang tua sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Beberapa materi dan kegiatan yang telah dilakukan selama AMSEP Indonesia for Hong Kong 2024 yang membawakan tema “STRELITZIA: Striving Medical Excellence with Universitas Trisakti” dengan adanya Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi delegasi dari Hong Kong dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang topik seperti Herpes Zoster, Physical Hygiene, dan keterampilan klinis kulit lainnya. Melalui AMSEP Indonesia for Hong Kong, terjalin interaksi yang sangat positif antara mahasiswa kedokteran dari Indonesia dan mahasiswa kedokteran yang merupakan delegasi dari Hong Kong, menciptakan pengalaman yang berkesan dan tak terlupakan bagi semua peserta.
Mahasiswa kedokteran diharapkan untuk terus meningkatkan pengetahuan mereka setiap tahun melalui berbagai acara yang diselenggarakan oleh AMSA-Universitas Trisakti. Untuk memenuhi kebutuhan alat-alat kesehatan, Kamu dapat mengunjungi @MEDTOOLS.ID
Penulis : Vannesa Ainum Rizqita – Head of Finance AMSA Usakti