Buat Bro Sis yang lagi kuliah kedokteran, stetoskop bukan cuma alat, tapi “teman belajar” dari preklinik sampai KOAS. Dipakai di skill lab, OSCE, jaga di klinik, sampai nanti praktik.
Masalahnya, di kampus dan RS semua orang bawa stetoskop. Warnanya mirip, merknya sama, bahkan tipe-nya sering identik. Di ruang jaga atau skill lab, stetoskop bisa dengan mudah:
Tertukar dengan punya teman.
Tertinggal begitu saja dan diambil orang lain karena dikira miliknya.
Sayang banget kan kalau Littmann Classic III atau stetoskop kesayangan Bro Sis hilang begitu saja.
Supaya tidak sering waswas, ada beberapa cara praktis yang bisa bikin stetoskop Bro Sis lebih “personal” dan tidak mudah tertukar.
1. Engraving nama di stetoskop
Cara yang paling “niat” dan permanen adalah melakukan engraving (grafir) nama di stetoskop Bro Sis.
Biasanya yang digrafir:
Nama lengkap.
NIM atau gelar (misalnya: “Nama – FK UnX”, atau “dr. (calon)” setelah lulus).
Engraving bisa dilakukan dengan:
Laser engraving di chestpiece (kepala stetoskop).
Engraving di metal part lain sesuai desain.
Kelebihan:
Permanen, tidak mudah hilang.
Sulit ditiru, sehingga mengurangi risiko orang lain mengklaim itu miliknya.
Terlihat lebih profesional dan personal.
Hal yang perlu diperhatikan:
Pastikan tempat engraving berpengalaman menangani stetoskop (agar tidak merusak akustik dan bahan).
Sesuaikan isi tulisan: cukup jelas mengidentifikasi pemilik, tapi tetap rapi.
2. Pakai stethotag atau name tag khusus stetoskop
Kalau Bro Sis belum mau engraving permanen, opsi yang lebih fleksibel adalah menggunakan stethotag atau name tag yang dikaitkan di tubing stetoskop.
Biasanya:
Berbentuk bulat/oval/kotak kecil yang bisa digrafir nama.
Dipasang pada bagian tubing dekat chestpiece atau dekat y-tube.
Kelebihan:
Mudah dilihat, terutama saat stetoskop digantung.
Bisa dilepas-pasang tanpa mengubah struktur stetoskop.
Bisa pilih desain lucu/estetik sesuai selera (warna, icon, dsb).
Ini cocok buat Bro Sis yang suka personalize barang, tapi belum mau modifikasi langsung ke body stetoskop.
3. Tambah aksesoris pembeda di stetoskop
Selain engraving dan stethotag, Bro Sis juga bisa menambah aksesoris pembeda, misalnya:
Ring warna (ID ring) di tubing atau dekat earpiece.
Charm kecil yang dipasang di tubing (asal tidak mengganggu penggunaan).
Penandaan halus, misalnya label kecil dengan nama yang dilapisi bening.
Kelebihan:
Mudah dikenali dari jauh (misalnya warnanya beda dari teman-teman).
Bisa diganti-ganti sesuai selera, cocok buat Bro Sis yang suka gonta-ganti style.
Tetap perlu diingat:
Jangan memasang aksesoris yang mengganggu fungsi auskultasi atau kebersihan (hindari aksesoris terlalu besar atau sulit dibersihkan).
4. Kebiasaan kecil yang membantu menghindari stetoskop tertukar
Selain modifikasi fisik, kebiasaan ini juga bisa membantu:
Selalu simpan stetoskop di tempat yang sama (misalnya di tas, pouch, atau laci tertentu).
Jangan terlalu sering meminjamkan, kecuali jelas tercatat atau terlihat.
Setelah OSCE/skill lab/jaga, biasakan cek lagi sebelum meninggalkan ruangan.
Gabungan antara identitas fisik (engraving/stethotag) + kebiasaan rapi akan jauh mengurangi risiko stetoskop tertukar atau tertinggal.
Bingung pilih engraving, stethotag, atau sekalian upgrade stetoskop?
Kalau Bro Sis:
Baru mau beli stetoskop (misalnya Littmann Classic III untuk mulai koas), atau
Mau sekalian pesan engraving/nama dan aksesoris biar tidak gampang ketuker,
Bro Sis bisa konsultasi dulu soal pilihan stetoskop dan opsi personalisasi yang tersedia lewat tim Medtools.
Untuk tanya-tanya atau langsung order stetoskop Littmann Classic III, layanan engraving, dan aksesoris stetoskop, Bro Sis bisa hubungi WhatsApp External Affairs Medtools: Klik disini untuk informasi engraving
Penulis : Andika Chris Ardiansyah

0 Comments