Hai, Bro Sis! Selamat datang kembali di Medtools.id, tempatnya Medi berbagi panduan praktis dan esensial untuk Bro Sis, para calon dokter. Salah satu keterampilan dasar yang mutlak harus Bro Sis kuasai adalah teknik injeksi. Bukan hanya penting untuk ujian OSCE, tapi juga merupakan tindakan medis yang akan sering Bro Sis lakukan di lapangan nanti. Kali ini, Medi akan membahas tuntas berbagai jenis injeksi yang paling umum: Intramuskular (IM), Intrakutan (IC), dan Subkutan (SC). Yuk, kita selami perbedaan, lokasi, dan teknik yang tepat untuk masing-masing!
Mengapa Penting Menguasai Berbagai Teknik Injeksi?
Setiap jenis injeksi memiliki tujuan dan area penyerapan obat yang berbeda. Memahami perbedaan ini sangat krusial untuk memastikan obat masuk ke lapisan jaringan yang tepat, sehingga efek terapeutik bisa maksimal dan risiko komplikasi minimal. Kesalahan dalam teknik injeksi bisa berakibat fatal, Bro Sis!
Sebelum melakukan injeksi apapun, ingat selalu prinsip dasar ini:
- Kebersihan Tangan: Selalu cuci tangan Bro Sis atau gunakan hand sanitizer.
- Gunakan Sarung Tangan: Kenakan sarung tangan steril atau bersih.
- Siapkan Peralatan: Pastikan semua alat yang dibutuhkan sudah tersedia dan steril, seperti spuit (1cc, 3cc, 5cc), alkohol swab, kapas steril, dan torniket (jika diperlukan untuk IV).
Medi akan bahas tiga jenis injeksi utama yang sering Bro Sis temui:
1. Injeksi Intramuskular (IM): Injeksi ke Otot
- Tujuan: Injeksi IM sering digunakan untuk pemberian vaksin (misalnya DPT, TT) atau obat-obatan tertentu yang memerlukan penyerapan lebih cepat dan volume yang lebih besar dibandingkan subkutan. Obat diserap melalui pembuluh darah di otot.
- Lokasi Favorit:
- Otot Deltoid (Lengan Atas): Area berbentuk segitiga di bagian atas lengan. Ini adalah lokasi paling umum untuk vaksinasi pada dewasa.
- Vastus Lateralis (Paha): Otot di bagian paha luar. Lokasi ini sering dipilih untuk injeksi pada bayi atau anak kecil (misalnya vitamin K pada neonatus) karena ototnya lebih berkembang dan aman.
- Ventrogluteal atau Dorsogluteal (Bokong): Lokasi di area bokong. Harus hati-hati memilih titik injeksi agar tidak mengenai saraf skiatik.
- Teknik & Sudut:
- Bersihkan area injeksi dengan alkohol swab dari dalam keluar.
- Tarik kulit hingga tegang.
- Masukkan jarum dengan sudut 90 derajat (tegak lurus) hingga menembus otot.
- Lakukan aspirasi (tarik plunger sedikit) untuk memastikan tidak ada darah yang masuk (menandakan tidak mengenai pembuluh darah). Jika ada darah, tarik sedikit dan geser posisi jarum.
- Suntikkan obat secara perlahan.
- Cabut jarum dengan cepat.
- Tekan area bekas suntikan dengan kapas steril atau micropore patch tanpa memijat.
2. Injeksi Intrakutan/Intradermal (IC): Injeksi di Bawah Kulit Paling Luar
- Tujuan: Injeksi IC biasanya digunakan untuk tes alergi kulit (misalnya sebelum pemberian antibiotik) atau tes tuberkulin (Mantoux test). Obat disuntikkan di lapisan dermis, tepat di bawah epidermis, sehingga penyerapan sangat lambat dan menghasilkan “gelembung” atau wheal.
- Lokasi Favorit: Umumnya di bagian lengan bawah (volar forearm), di mana kulitnya tipis dan tidak banyak rambut.
- Teknik & Sudut:
- Bersihkan area injeksi dengan alkohol swab.
- Regangkan kulit.
- Masukkan jarum (biasanya menggunakan spuit 1cc) dengan sudut 10-15 derajat (sangat landai), dengan bevel jarum menghadap ke atas, hingga hanya bagian bevel yang masuk ke dalam kulit. Bro Sis akan melihat jarum berada persis di bawah permukaan kulit.
- Suntikkan obat perlahan. Bro Sis akan melihat timbulnya benjolan kecil (gelembung/ wheal) berwarna pucat.
- Cabut jarum dengan cepat.
- Penting! Tekan area bekas suntikan dengan kapas steril kering (tanpa alkohol atau cairan lain), jangan digosok atau dipijat, karena bisa mempengaruhi hasil tes.
3. Injeksi Subkutan (SC): Injeksi di Bawah Kulit
- Tujuan: Injeksi SC digunakan untuk obat-obatan yang memerlukan penyerapan lambat dan kontinu, seperti insulin, heparin, atau beberapa jenis vaksin. Obat disuntikkan ke lapisan lemak di bawah kulit.
- Lokasi Favorit:
- Perut (area sekitar pusar, hindari 5cm di sekeliling pusar).
- Lengan atas bagian luar.
- Paha bagian depan atau samping.
- Teknik & Sudut:
- Cubit kulit di area injeksi.
- Bersihkan area dengan alkohol swab.
- Masukkan jarum (tergantung panjang jarum spuit) dengan sudut 45 derajat (jika menggunakan spuit 3cc) atau 90 derajat (jika menggunakan spuit 1cc, jarum lebih pendek). Jarum harus masuk ke lapisan lemak.
- Suntikkan obat perlahan.
- Cabut jarum dengan cepat.
- Tekan area bekas suntikan dengan kapas steril.
(Catatan: Video referensi memang menyebutkan Injeksi Intravena (IV) tetapi tidak membahasnya secara detail dalam panduan ini. Injeksi IV digunakan untuk pemberian obat langsung ke pembuluh darah vena untuk efek yang cepat, seperti infus atau obat-obatan emergensi.)
Kesimpulan
Menguasai teknik injeksi adalah bekal yang sangat berharga bagi Bro Sis sebagai mahasiswa kedokteran. Setiap jenis injeksi memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, dan ketepatan dalam pelaksanaannya akan sangat mempengaruhi keamanan dan efektivitas terapi pasien. Latihan rutin dengan manekin injeksi adalah kunci untuk mahir, Bro Sis!
Yuk, terus perdalam keterampilan klinis Bro Sis! Untuk panduan visual yang lebih detail dan demonstrasi langsung setiap teknik injeksi ini, Bro Sis bisa langsung tonton video lengkapnya di YouTube!
Tonton video Panduan OSCE: Injeksi Intramuskular, Intravena, Intrakutan, Subkutan untuk panduan lebih lengkap: https://youtu.be/zZiv1awwZIE?si=4X3ny6qa9mxGJYx4
Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai jenis spuit, manekin injeksi untuk latihan, atau alat-alat medis lainnya, serta pemesanan produk, langsung saja hubungi Medi via WhatsApp di 087765915105.
0 Comments