Bro Sis, buat yang lagi merintis atau terlibat dalam pengelolaan klinik pratama, ada hal penting yang jangan sampai kelewat: standar alat kesehatan wajib. Kenapa? Karena alat kesehatan bukan sekadar penunjang, tapi jadi syarat utama sebuah klinik bisa beroperasi sesuai regulasi. Nah, sesuai Permenkes No. 9 Tahun 2014 tentang Klinik, ada aturan detail yang harus dipenuhi biar pelayanan kesehatan tetap aman, berkualitas, dan sesuai standar hukum.
Artikel ini akan jadi panduan lengkap buat Bro Sis, terutama mahasiswa kedokteran, tenaga medis muda, atau tim procurement klinik yang sedang mempersiapkan kebutuhan sarana medis.
Kenapa Standar Alat Kesehatan Itu Penting?
Alat kesehatan yang digunakan di klinik harus memenuhi tiga hal utama:
Mutu → Harus sesuai standar kualitas medis.
Keamanan → Aman digunakan untuk pasien dan tenaga kesehatan.
Keselamatan → Meminimalkan risiko malpraktik dan kecelakaan kerja.
Selain itu, menurut Permenkes, setiap alat medis harus punya izin edar resmi dan dilakukan uji kalibrasi secara berkala oleh institusi berwenan. Jadi, bukan cuma beli alat, tapi juga wajib rawat dan cek rutin.
Jenis Alat Kesehatan Wajib di Klinik Pratama
Berdasarkan Permenkes, klinik pratama harus punya peralatan medis dan nonmedis sesuai jenis pelayanan yang diberikan. Berikut gambaran umumnya:
Alat Pemeriksaan Dasar
Stetoskop, tensimeter, termometer, dan oftalmoskop.
Meja dan lampu periksa.
Alat ukur tinggi dan berat badan.
👉 Ini penting banget karena jadi alat utama buat pelayanan medis umum sehari-hari.
Alat Tindakan Medis Minor
Set bedah kecil (minor set).
Alat steril seperti autoclave.
Alat resusitasi sederhana (ambu bag, oksigen, suction).
👉 Klinik pratama hanya boleh melakukan bedah minor tanpa anestesi umum. Jadi, peralatan tindakan harus mendukung prosedur yang aman.
Peralatan Emergensi
Brankar atau kursi roda.
Alat pertolongan pertama (P3K lengkap).
Peralatan airway dasar (misalnya laringoskop dan alat intubasi sederhana).
👉 Walaupun bukan IGD besar, klinik pratama tetap wajib siap menangani gawat darurat sebelum pasien dirujuk.
Peralatan Penunjang Farmasi dan Laboratorium
Lemari obat dan bahan habis pakai.
Alat pendingin (lemari es khusus obat/vaksin).
Alat laboratorium dasar (mikroskop, centrifuge sederhana) bila klinik juga menyediakan layanan lab.
👉 Klinik rawat jalan tidak wajib punya farmasi, tapi kalau ada, harus ditangani oleh apoteker dengan SIP.
Peralatan Non Medis Wajib
Sistem sanitasi yang baik.
Instalasi listrik aman.
Pencegahan kebakaran (APAR, hydrant kecil).
Ruang penyimpanan limbah medis sesuai regulasi.
👉 Jangan remehkan bagian ini, Bro Sis. Pengelolaan limbah medis salah satu syarat penting akreditasi klinik.
Kalibrasi dan Perizinan Alat Medis
Nah, Bro Sis, ini poin yang sering terlewat. Alat kesehatan di klinik harus:
Diuji dan dikalibrasi berkala oleh lembaga resmi.
Mendapat izin jika menggunakan sinar pengion (contoh: X-Ray).
Digunakan sesuai indikasi medis, bukan sekadar formalita.
Kalau ini nggak dipenuhi, bisa berisiko ke pasien dan bikin izin operasional klinik bermasalah.
Kesimpulan
Mendirikan klinik pratama bukan cuma soal bangun ruangan dan rekrut tenaga medis. Ada standar detail, terutama soal alat kesehatan wajib, yang harus dipenuhi sesuai Permenkes No. 9 Tahun 2014. Dari alat pemeriksaan dasar sampai sistem sanitasi, semuanya punya peran biar pelayanan medis tetap aman, bermutu, dan sesuai hukum.
Jadi, buat Bro Sis yang bergerak di dunia medis atau procurement klinik, pastikan kebutuhan alat kesehatan selalu sesuai standar. Dengan begitu, operasional klinik bisa lebih lancar dan dipercaya pasien.
Rekomendasi untuk Procurement Klinik
Kalau Bro Sis lagi nyari tempat terpercaya untuk belanja kebutuhan alat kesehatan klinik, Medtools bisa jadi pilihan utama. Medtools menyediakan berbagai alat kesehatan standar Permenkes mulai dari peralatan dasar, tindakan medis minor, sampai kebutuhan laboratorium.
👉 Dengan belanja di Medtools, Bro Sis bisa lebih tenang karena barangnya berizin edar resmi, terjamin kualitasnya, dan siap dipakai untuk operasional klinik.
0 Comments