Bro Sis, tensimeter alias alat pengukur tekanan darah adalah salah satu perangkat vital di fasilitas kesehatan (faskes). Dari ruang praktik dokter, klinik, hingga rumah sakit, tensimeter selalu jadi “alat wajib ada”. Tapi, muncul pertanyaan klasik: lebih efisien mana, tensimeter digital atau tensimeter air raksa? Yuk kita bahas tuntas plus rekomendasinya buat faskes modern.
Sekilas Tentang Dua Jenis Tensimeter
🔹 Tensimeter Air Raksa
Desain klasik dengan kolom kaca berisi raksa (Hg).
Dikenal akurat dan stabil, sering dijadikan gold standard pengukuran.
Butuh keterampilan manual (auskultasi dengan stetoskop).
Masalahnya, raksa berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Karena itu, WHO dan Kemenkes RI sudah mendorong penghapusan tensimeter raksa di fasilitas medis.
👉 Efektif, tapi mulai ditinggalkan karena isu keamanan lingkungan.
🔹 Tensimeter Digital
Menggunakan sensor elektronik untuk membaca tekanan darah.
Praktis, mudah dipakai bahkan oleh pasien sendiri.
Hasil bisa muncul otomatis di layar, beberapa model sudah dilengkapi memori dan integrasi digital.
Kekurangannya: butuh kalibrasi rutin agar hasil tetap akurat, dan kualitas tergantung merek.
👉 Efisien dan user-friendly, terutama untuk faskes dengan pelayanan cepat.
Perbandingan Efisiensi: Digital vs Raksa
| Aspek | Tensimeter Air Raksa | Tensimeter Digital |
|---|---|---|
| Akurasi | Sangat tinggi, standar emas | Akurat jika dikalibrasi rutin |
| Kemudahan | Perlu keterampilan auskultasi | Praktis, tinggal tekan tombol |
| Keselamatan | Risiko kebocoran raksa (berbahaya) | Aman, tanpa bahan kimia beracun |
| Regulasi | WHO & Kemenkes mendorong penghapusan | Direkomendasikan sebagai alternatif modern |
| Biaya Operasional | Relatif rendah, jarang rusak | Perlu baterai/adaptor & kalibrasi berkala |
| Kesesuaian Faskes | RS pendidikan & setting terbatas | Klinik, puskesmas, praktik umum, RS modern |
Rekomendasi Penggunaan di Faskes
Untuk akurasi tinggi di penelitian atau pendidikan → tensimeter air raksa masih relevan, meski akses makin terbatas.
Untuk pelayanan sehari-hari di klinik/puskesmas → tensimeter digital lebih efisien karena:
Praktis digunakan oleh tenaga medis maupun pasien,
Aman tanpa risiko bahan beracun,
Sudah sejalan dengan kebijakan kesehatan global.
Banyak faskes sekarang mulai beralih ke digital sebagai standar, terutama yang ingin efisiensi waktu pelayanan.
Tips Memilih Tensimeter Digital untuk Klinik
Cek izin edar resmi Kemenkes/BPOM.
Pilih yang punya fitur memori & layar jelas untuk catatan medis.
Utamakan akurasi dengan kalibrasi mudah.
Pertimbangkan model upper arm (lengan) daripada wrist (pergelangan) karena lebih stabil.
Periksa garansi & layanan purna jual dari supplier.
Kesimpulan
Jadi, Bro Sis, tensimeter digital lebih efisien untuk penggunaan di faskes modern karena praktis, aman, dan sesuai regulasi. Sementara tensimeter air raksa tetap unggul dalam hal akurasi klasik, tapi sudah tidak ramah lingkungan dan makin dibatasi penggunaannya.
Kalau Bro Sis sedang mencari tensimeter digital berkualitas untuk klinik atau faskes, pastikan pilih supplier terpercaya. Medtools menyediakan berbagai tensimeter digital dengan izin edar resmi, garansi, dan layanan after-sales. Jadi, Bro Sis bisa tenang karena alat yang dipakai sesuai standar medis dan siap mendukung pelayanan sehari-hari.

0 Comments